Total Tayangan Halaman

About this blog!

Foto saya
JAKARTA, DKI JAKARTA, Indonesia
I put life in words, a daily journal of records, to grow my hobby into a fabulous creation. When inspiration takes me, i let it move and make me! Discover the wonderful pages here and a side of me you seldom see. Enjoy reading ;)

Featured Post

SEHAT MENTAL

Tak seperti  Physical Health Issue ,   Mental Health Issue seringkali luput dari perhatian masyarakat. Padahal keduanya mempunyai efek yang...

Senin, 07 April 2014

My Worst Distraction

Mohammad Reza Pahlewi

Gue benci banget sama lo Reza. Lo dateng di kehidupan gue, dan dalam waktu singkat mengacak-acak hidup gue. Sekarang gue berantakan, gak punya arah dan gak tau harus ngapain.
Di benak gue terus keflashback semuanya, dari awal kita kenal, masa-masa pedekate, dan semua kata-kata manis lo bener-bener terekam di ingatan gue.

Lo itu bener2 WORST DISTRACTION buat gue. Lo udah ngancurin mimpi2 gue, kehidupan gue yg sebelumnya jauh lebih menyenangkan daripada pas kenal sm lo.

Hey worst distraction, energi positif gue hilang seketika gue ngeliat lo. Darah gue langsung beku, gue langsung keringet dingin. Gue bener-bener ancur berantakan. Gue KANGEN BANGET SAMA LO REZA PAHLEWI! Gue pengen ngulang semuanya sama lo. Gue pengen total ngejalanin sama lo. Gue bener2 nyesel gak pernah total menghargai lo, menghargai keberadaan lo di media sosial dan kehidupan nyata.

Yang paling ngeberatin gue untuk move on adalah, gue nyesek gak bisa jadi cewe yang berkesan buat lo. Gak bisa jd cewek yang lo galauin pas putus. Itu bener-bener nyakitin gue banget, za.










PERMESTA

Kesenjangan pembangunan di negara Indonesia antara pemerintah pusat di Jakarta dan daerah-daerah lainnya memicu gerakan-gerakan pemberontakan daerah di luar pulau Jawa. Gerakan-gerakan ini dimotori oleh para perwira angkatan darat yang tidak cocok dengan politik presiden Soekarno termasuk kebijakannya dalam merangkul PKI dalam ideologi NASAKOM alias Nasionalisme, Agama dan Komunis. Aksi mereka bermacam-macam, mulai dari menolak nyetor pajak ke Jakarta, mencari dana sendiri dari penyelundupan hasil bumi, memboikot di lokasi, hingga mengambil alih kekuasaan gubernur yang mewakili pemerintahan pusat.

Ventje Sumual dan para perwira asal Sulawesi atau Minahasa seperti Jacob Warouw, dan Alex Kawilarang adalah orang-orang yang memotori gerakan PERMESTA atau Perjuangan Rakyat Semesta. Kekecewaannya pada orientasi pembangunan pemerintah pusat serta sikap politik Soekarno dan A.H. Nasution membuat mereka memilih JALAN PEDANG. Pada tanggal 2 maret 1957, jam 3 dini hari dihadiri 51 orang, ventje samuel memproklamasikan PERMESTA.



Pada tanggal 4 april 1961, Panglima Komando daerah militer Sulawesi Utara D.J. Somba mewakili pihak PERMESTA menyerahkan surat kembali ke jalan republik.  Inilah akhir dari perjuangan PERMESTA. Di kemudian hari PERMESTA memberikan trauma di masyarakat Sulawesi Utara. Mereka dicap sebagai pemberontak. Namun, berkat perjuangan PERMESTA, sudah terlihat pemerataan di daerah otonomi daerah seluruh Indonesia. Inilah hasil dari deklarasi dari piagam PERMESTA.