Total Tayangan Halaman

About this blog!

Foto saya
JAKARTA, DKI JAKARTA, Indonesia
I put life in words, a daily journal of records, to grow my hobby into a fabulous creation. When inspiration takes me, i let it move and make me! Discover the wonderful pages here and a side of me you seldom see. Enjoy reading ;)

Featured Post

SEHAT MENTAL

Tak seperti  Physical Health Issue ,   Mental Health Issue seringkali luput dari perhatian masyarakat. Padahal keduanya mempunyai efek yang...

Minggu, 16 Desember 2018

SEHAT MENTAL



Tak seperti Physical Health Issue,  Mental Health Issue seringkali luput dari perhatian masyarakat. Padahal keduanya mempunyai efek yang sama besar terhadap kualitas hidup seseorang.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948, kesehatan adalah merupakan suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Sehingga dapat disimpulkan, sehat bukan hanya soal raga yang prima tapi juga jiwa yang kuat.

Hal tersebut bisa dibuktikan dengan banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi di berbagai belahan dunia. Ketidakmampuan menerima kenyataan dan mengelola masalah, dapat membuat seseorang memilih untuk tidak melanjutkan hidupnya.

Masih berdasarkan data WHO, satu dari empat orang di dunia terjangkit gangguan mental. Data yang dipublikasikan itu juga menyebutkan bahwa saat ini ada sekitar 450 juta orang menderita gangguan mental, dan hampir 1 juta orang melakukan bunuh diri setiap tahunnya.

Di Jepang, sebanyak 250 anak dan remaja memilih bunuh diri dalam kurun waktu satu tahun. Data ini didapat dari Laporan Kementerian Pendidikan Jepang, yang mendata kehidupan generasi remaja belakangan ini.

Di Indonesia, data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 yang dikombinasi dengan Data Rutin dari Pusdatin, tercatat sekitar 14 juta orang yang berusia 15 tahun ke atas mengalami gejala-gejala depresi dan kecemasan. Angka ini tentu saja bukan angka yang main-main. Jika tak segera ditangani, generasi penerus bangsa tak akan memiliki masa depan. Meskipun tak melulu berakhir bunuh diri, gangguan mental sangat berdampak pada produktivitas.

Para penderita yang mengalami gangguan mental seperti depresi, secara otomatis mengalami penurunan minat dan motivasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan aktivitas yang mereka senangi sekalipun. Keterpurukan yang mereka alami akan menarik mereka ke lubang yang gelap. Kreativitas pun tak tumbuh, layu dan mati, tanpa sinar harapan sedikitpun. Di sinilah masa depan mereka dipertaruhkan.

Salah satu gangguan mental yang menarik perhatian adalah bipolar disorder. Penyakit ini merupakan gangguan mental yang terjadi karena adanya gangguan keseimbangan cairan kimia di dalam otak.

Penyakit ini tidak mempengaruhi kognisi, tapi mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Penderita bipolar mengalami roller coaster mood yang terbagi dalam 2 episode, yaitu Manic & Depresif. Selain faktor genetik dan fisiologis, faktor lingkungan juga menyumbang dampak yang besar bagi penyakit ini.

Salah seorang teman yang mengalami gangguan bipolar mengaku, ia sama sekali tidak dapat mengerjakan tugasnya di kantor. Selama masa depresi, ia sangat sulit berkonsentrasi. Tugasnya pun berantakan. Keadaan yang tidak kondusif ini tentu membuatnya menjadi semakin tidak produktif. Inilah salah satu contoh nyata betapa lingkungan sosial yang tidak suportif bisa mematikan karir seseorang.



Sore itu, kami berbincang. Terlihat keputusasaan yang sangat jelas dari matanya yang sendu, serta suaranya yang lirih, dan sedikit bergetar. berulang kali ia berkata, "Saya hampir menyerah."

Menyerah memang sering menjadi pilihan hidup penderita bipolar. Kuantitas perasaan ingin menyerah musti diimbangi dengan oat-obatan.

Meskipun bipolar tidak dapat disembuhkan secara total, ada 4 cara pengobatan yang dapat dilakukan untuk meredam penyakit bipolar.

Yang pertama adalah obat medis. Perlu diketahui, bipolar adalah medical illness, bukan personal traits. Masyarakat sering keliru dalam hal ini. Alih-alih memberikan dukungan moril, tapi justru menyalahkan kepribadian penderita. Karena ini merupakan penyakit medis, pengobatannya pun menggunakan obat medis yang harus dikonsumsi secara rutin dan seumur hidup.

Yang kedua adalah psikoterapi. Berkonsultasi dengan ahli kejiwaan, merupakan kebutuhan dalam proses penyembuhan.

Yang ketiga adalah support system. Lingkungan yang baik, akan sangat membantu dalam proses penyembuhan. Dukungan orang terdekat akan sangat berarti bagi penderita. Ketika penderita merasa dibutuhkan dan dicintai, di situlah harapan hidup muncul lagi.

Yang terakhir adalah spiritual. Ini sangat penting. Adalah sifat alami manusia membutuhkan dzat super sebagai tempat berlindung, agar muncul perasaan tenang dan aman. Dengan memiliki keyakinan penuh kepada Tuhan, manusia punya sandaran yang pasti. Manusia akan tau ke mana bisa mengadu, dan ke siapa harus bersyukur. Keimanan itulah yang harus ada dalam diri seorang penderita bipolar disorder.

Bipolar merupakan satu dari banyaknya gangguan kesehatan mental. Dampaknya sudah sangat jelas terlihat. Namun, hingga saat ini, mereka masih diringkus oleh stigma buruk masyarakat. Apalagi, keseriusan pemerintah dalam isu kesehatan mental masih setengah-setengah. Meskipun dijamin BPJS, namun sayang perawatan dan pengobatannya masih jauh dari maksimal. Padahal, jika pemerintah menanganinya secara serius, dapat menyelamatkan kesehatan mental masyarakat Indonesia. Jika mental masyarakat sehat, bangsa ini tak akan mudah terpental.

Tidak ada komentar: