Total Tayangan Halaman

About this blog!

Foto saya
JAKARTA, DKI JAKARTA, Indonesia
I put life in words, a daily journal of records, to grow my hobby into a fabulous creation. When inspiration takes me, i let it move and make me! Discover the wonderful pages here and a side of me you seldom see. Enjoy reading ;)

Featured Post

SEHAT MENTAL

Tak seperti  Physical Health Issue ,   Mental Health Issue seringkali luput dari perhatian masyarakat. Padahal keduanya mempunyai efek yang...

Rabu, 29 Agustus 2012

RAYYA, Cahaya Di Atas Cahaya



Jenis Film :  Drama
Pemain : Titi Sjuman, Tio Pakusadewo, Alex     Abbad, Christine Hakim, Lila Azizah, Verdi Solaiman, Richard Oh, Bobby Rahman, Vedie Budiman, Rico Marpaung   
Sutradara : Viva Mesti            
Tanggal Tayang :  20 September 2012           
Distributor : MAM Productions, Pic[k]lock Productions          










Artis kawakan Titi Sjuman dan Tio pakusadewo disandingkan berakting dalam film Rayya Cahaya di atas Cahaya besutan suutradara Viva Mesti. Dalam film ini, ditampilkan dua kehidupan yang mempunyai kelas yang berbeda. Kehidupan yang mewah, glamour dan penuh kepopuleran digambarkan oleh sosok Rayya, seorang artis papan atas yang sudah menyabet berbagai macam penghargaan. Kehidupan lainnya yang penuh tantangan dari seorang yang bukan siapa-siapa tergambar dari Arya, seorang fotografer konservatif yang idealis.
Pertemuan dua karakter di atas dimulai ketika Rayya berencana membuat buku biografinya dengan melakukan perjalanan pemotretan di beberapa kota. Dalam perjalanannya itu, ia ditemani oleh Arya, sang fotografer buku biografinya.
Dalam kesempatan perjalanan tersebut, diam-diam Rayya berencana untuk bunuh diri. Kehidupan mewah dan glamour serta keberhasilannya di segala bidang ternyata tidak cukup membuatnya bahagia. Kecerdasannya itu ternyata juga tak mampu menyelamatkan kisah asmaranya dengan kekasihnya. Hidupnya pun terasa kosong. Di tengah kegundahan tersebut, dia dipertemukan dengan Arya yang juga sedang mengalami kegundahan dengan jiwa yang penuh dendam kepada istrinya. Di sinilah konflik terbentuk. Pertemuan kedua orang dengan karakter dan kelas sosial yang berbeda menjadi menarik untuk disimak.
Perjalanan pemotretan mereka ke berbagai daerah ternyata telah mengajarkan mereka arti kehidupan sesungguhnya. Rayya telah mendapat  arti kehidupan yang berbeda dari Arya, seorang fotografer idealis yang menganggap kehidupan itu seperti potret. Tiap langkah yang diambil harus hati-hati dan penuh tanggung jawab, karena tidak bisa diubah lagi. Arya tidak pernah mau menggunakan kamera digital karena menurutnya itu justru membuatnya terlalu mudah melakukan kesalahan. Karena itu sampai sekarang ia bertahan mengunakan film celluloid. Begitu sebaliknya, Arya juga banyak belajar dari Rayya tentang kehidupan dari sudut pandang lain. Perbedaan yang terbentuk justru menimbulkan ketertarikan mereka satu sama lain. Trus gimana ya kelanjutan setelah mereka masing-masing mendapat pelajaran berharga. Apakah Rayya akan tetap bunuh diri, atau apakah Arya akan terus terpuruk menyimpan dendam kepada istrinya? Makanya jangan sampe ketinggalan untuk nonton film yang akan tayang tanggal 20 september ini. Dijamin deh, film yang ditulis Emha Ainun Najib ini bakal seru banget buat ditonton dan sangat sarat akan pesan moral. So, dont miss it guys, karena banyak juga pelajaran hidup yang bisa kita petik dari film ini.

Tidak ada komentar: